Aussie Sun to Power Singapore: Kabel Bawah Laut Sepanjang 2671 Mil, Terpanjang di Dunia
Aussie sun to power Singapore: Kabel bawah laut sepanjang 2671 mil, terpanjang di dunia, disetujui
![]() |
Gambar representasional Panel Surya. ( iStock/Drazan) |
SunCable baru-baru ini mendapatkan persetujuan lingkungan dari Pemerintah Northern Territory (NT) Australia dan Otoritas Perlindungan Lingkungan NT untuk proyek ambisiusnya, Australia-Asia Power Link (AAPowerLink). Persetujuan ini menjadi langkah penting menuju pelaksanaan pengembangan, komersialisasi, dan rekayasa yang diperlukan untuk mencapai Keputusan Investasi Akhir (FID), menurut siaran pers SunCable pada 16 Juli.
Proyek ini bertujuan untuk menciptakan kawasan energi terbarukan terbesar di dunia di Barkly, NT. AAPowerLink direncanakan untuk menyediakan hingga 4 Gigawatt (GW) energi hijau, dengan 900 Megawatt (MW) di tahap pertama dan sekitar 3 GW di tahap kedua, serta 1,75 GW untuk pelanggan di Singapura melalui kabel bawah laut sepanjang 4.300 km. SunCable berharap FID dapat diselesaikan pada tahun 2027, dengan pasokan listrik dimulai pada awal 2030-an.
Detail Proyek AAPower link
AAPowerLink akan mencakup pembangkit listrik tenaga surya besar-besaran, sistem penyimpanan energi, dan infrastruktur transmisi yang akan mendukung penyediaan listrik terbarukan ke NT dan ekspor ke Singapura. Proyek ini akan meliputi area seluas 12.000 hektar di Barkly, dengan kapasitas maksimum produksi antara 17 hingga 20 GW dari sistem fotovoltaik (PV) surya.
Sebagai perbandingan, pembangkit listrik Loy Yang di Victoria, Australia, memiliki kapasitas 3,6 GW. Meskipun kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara lebih tinggi, efisiensi daya yang dihasilkan per kapasitas GW cenderung lebih tinggi untuk sumber energi terbarukan seperti tenaga surya.
Proyek ini juga akan memiliki kemampuan penyimpanan energi antara 36 hingga 42 GW jam. Saluran transmisi Arus Langsung Tegangan Tinggi (HVDC) sepanjang 800 km akan menghubungkan kawasan tenaga surya ke Murrumujuk, timur laut Darwin. Di sinilah konverter proyek akan beroperasi, mengubah listrik dari HVDC menjadi Arus Bolak-Balik Tegangan Tinggi (HVAC) sebelum dikirim ke Darwin, dan kemudian kembali ke HVDC untuk pengiriman ke Singapura.
Selanjutnya, proyek ini juga mencakup kabel HVDC bawah laut dari Stasiun Konverter Darwin menuju perbatasan perairan teritorial Australia di Indonesia.
SunCable memperkirakan proyek ini akan memberikan nilai ekonomi lebih dari USD 13,5 miliar (AUD 20 miliar) bagi Northern Territory selama masa konstruksi dan 35 tahun operasional.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
AAPowerLink sejalan dengan prioritas pemerintah Australia dalam membangun ekonomi di wilayah utara dan bertransisi ke energi yang lebih ramah lingkungan. Proyek ini diharapkan dapat menurunkan harga listrik untuk pelanggan di Darwin, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengembangkan industri ekspor energi terbarukan di wilayah tersebut.
Cameron Garnsworthy, Direktur Pelaksana SunCable Australia, menyatakan bahwa proyek ini akan mendukung pengembangan industri berkelanjutan di NT, dengan potensi untuk mencakup sektor-sektor seperti mineral ramah lingkungan, hidrogen, dan pusat data.
Dari sisi ekonomi, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas di sektor terkait untuk mendukung konstruksi dan operasional, serta mendorong investasi industri baru yang memanfaatkan biaya energi yang lebih rendah.
Gabung dalam percakapan