Lockheed Martin Uji Coba Rudal Jelajah CMMT Berbiaya Rendah
Lockheed Martin uji coba rudal CMMT, sistem modular berbiaya rendah yang bisa diluncurkan dari darat dan udara.
![]() |
Gambar: Lockheed Martin menerbangkan CMMT yang dikerahkan dari pesawat angkut udara untuk menempatkan massa yang terjangkau pada target. (Lockheed Martin Company) |
Lockheed Martin, perusahaan pertahanan yang berbasis di Bethesda, telah memulai uji coba sistem rudal jelajah berbiaya rendah terbarunya yang dinamakan Common Multi-Mission Truck (CMMT). Sistem ini dikembangkan sebagai kendaraan udara modular yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan berbagai misi dan dapat diluncurkan dari darat maupun udara.
Dirancang menggunakan pendekatan arsitektur sistem terbuka, CMMT memungkinkan peningkatan teknologi yang cepat untuk menghadapi ancaman baru tanpa ketergantungan pada satu vendor tertentu.
Baca juga:
Modularitas untuk Fleksibilitas Misi
Lockheed Martin mengklaim bahwa desain modular CMMT memberikan fleksibilitas dalam operasi militer. Berbagai komponen seperti sistem pencari, muatan, dan mesin dapat dengan mudah diganti sesuai dengan kebutuhan misi tertentu, CMMT hadir dalam dua konfigurasi utama:
Versi peluncuran udara – Dapat dikerahkan dari pesawat pengangkut, jet tempur, dan pembom Angkatan Udara AS untuk memberikan daya tembak yang efisien terhadap target strategis.
Versi peluncuran dari darat – Dimungkinkan untuk digunakan dari kendaraan militer seperti sistem roket HIMARS M142 dengan tambahan pendorong untuk peluncuran yang lebih efektif.
Teknologi ini juga mengadopsi konsep Rapid Dragon, yaitu sistem amunisi berbasis palet yang memungkinkan senjata dijatuhkan dari pesawat seperti C-130 dan C-17.
Baca juga:
Pemanfaatan Rekayasa Berbasis Model
Dalam pengembangannya, Lockheed Martin menggunakan alat rekayasa berbasis model untuk mempercepat proses desain dan produksi CMMT. Pendekatan ini diklaim mampu menekan biaya serta meningkatkan efisiensi dan kesiapan operasional sistem.
CMMT juga mengadopsi strategi produksi terdistribusi, yang memungkinkan peningkatan kapasitas manufaktur sesuai dengan kebutuhan pasar global. Dengan sel produksi yang gesit dan modular, Lockheed Martin dapat mereplikasi jalur produksi di berbagai lokasi, baik di dalam maupun luar Amerika Serikat.
"Tenaga kerja kami memiliki keahlian dalam mengelola rantai pasokan dan menyelesaikan tantangan produksi secara langsung di lapangan," kata perusahaan dalam pernyataannya.
Demonstrasi CMMT di Simposium AFA 2025
Pada Simposium Perang Asosiasi Angkatan Udara & Antariksa (AFA) 2025, Lockheed Martin memamerkan konsep peluncuran darat CMMT yang menggunakan sistem HIMARS M142. Versi ini didasarkan pada salah satu konfigurasi CMMT yang telah dilengkapi dengan pendorong tambahan untuk meningkatkan efektivitas peluncuran.
Sementara itu, untuk versi peluncuran udara yang lebih besar, Mike Rothstein, Wakil Presiden Strategi dan Persyaratan di Lockheed Martin Missiles and Fire Control, mengungkapkan bahwa satu palet dapat membawa hingga 25 unit CMMT. Sebagai perbandingan, sistem sebelumnya seperti Rapid Dragon hanya mampu membawa sembilan rudal JASSM dalam satu palet.
Pengembangan CMMT menunjukkan kemajuan teknologi dalam persenjataan udara yang lebih fleksibel, efisien, dan mudah diadaptasi untuk berbagai kebutuhan militer masa depan.
Gabung dalam percakapan